'/> Pendekatan Dalam Pengamatan Dan Analisis Internal : Analisis Pims, Analisis Rantai Nilai, Analisis Fungsional

Info Populer 2022

Pendekatan Dalam Pengamatan Dan Analisis Internal : Analisis Pims, Analisis Rantai Nilai, Analisis Fungsional

Pendekatan Dalam Pengamatan Dan Analisis Internal : Analisis Pims, Analisis Rantai Nilai, Analisis Fungsional
Pendekatan Dalam Pengamatan Dan Analisis Internal : Analisis Pims, Analisis Rantai Nilai, Analisis Fungsional
a. Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy).
Pendekatan yang diperkenalkan oleh General Electric (GE) ini mencoba untuk mencari tahu faktor-faktor strategis yang kuat terhadap besarnya ROI (return on Investment) dengan memakai model regresi. Model ini dikembangkan ludang kecepeh lanjut oleh Harvard Busines Scholl, Marketing Science Institute dan Strategic Planning Insttitute. SPI mengemukan beberapa hal yang mensugesti kekuatan dan kelemahan perusahaan yaitu :
1.Intensitas investasi.
2.Pangsa pasar.
3.Pertumbuhan pasar.
4.Daur kehudupan produk.
5.Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan.
Jika mengacu pada hasil penelitian SPI ini tetntunya analisis internal ludang kecepeh ditekankan pada variabel-variabel yang berkaitan dengan fakroe di atas.

b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain)

Pendekatan rantai evaluasi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Porter pada pertengahan dasawarsa 1980an dan semenjak itu dikenal oleh banyak orang. Pendekatan ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan fungsional, pendekatan ini juga mencoba melaksanakan proses disagregasi perusahaan. Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan, porter menyatakan bahwa setiap perusahaan harus dipandang sebagai sekumpulan kegiatan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, dan mendukung produknya.
Rantai evaluasi suatu perusahaan serta cara perusahaan menyelenggarakan setiap kegiatannya merupakan cerminan dari riwayat, taktik dan rancangan perusahaan dalam mengimpletasikan strateginya, serta keadaan ekonomi yang melandasi kegiatan itu sendiri. Rantai evaluasi menggambarkan evaluasi melandasi kegiatan itu sendiri. Rantai evaluasi menggambarkan evaluasi total, dan terdiri dari kegiatan evaluasi (value activities) dan marjin. Aktivitas evaluasi ialah kegiatan fisik dan teknologi yang diselenggarakan perusahaan untuk membuat produk yang berpenilaian bagi pembelinya. Marjin ialah selisi antara evaluasi total dengan biaya kolektif untuk menyelenggarakan kegiatan penilaian.
Aktivitas evaluasi sanggup dibagi ke dalam dua golongan besar,yaitu kegiatan primer dan kegiatan pendukung. Aktivitas primer (primary activities) merupakan kegiatan yang bekerjasama dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya kepada pembeli serta pelayanan purna jual. Logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan merupakan lima katagori kegiatan primer. Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) merupakan kegiatan yang memmemberikan tunjangan yang perlu untuk kegiatan primer. Yang termasuk kedalam kegiatan pendukung ialah infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan perawatan.

1) Analisis Rantai Nilai Industri (Value Chain Industry)
Menurut Solihin (2012,p147) Analisis rantai evaluasi industri berkhasiat untuk mepenilaian apakah perusahaan dikala ini sudah pada jalur rantai evaluasi yang sempurna dalam suatu industri dibandingkan pesaingnya. Perusahaan dikala ini sangat tidak ringan dan sepele untuk berjalan secara individual dalam mendapatkan keunggulan kompetitif nya, melainkan harus bergabung pada rantai evaluasi dari perusahaan lainnya

2) Analisis Rantai Nilai Korporasi
Menurut Solihin (2012,p150) Analisis rantai evaluasi korporasi harus dilakukan apabila kemampuan sumber daya internal organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi organisasi menyerupai fungsi pemasaran, keuangan, produksi, pengembangan serta fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan.
Menurut Porter (1988), setiap korporasi mempunyai rantai evaluasi yang berbeda – beda. Porter membagi kegiatan perusahaan yang mempunyai sumbangan terhadap pembentukan margin perusahaan ke dua kelompok kegiatan yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung. 

a) Aktivitas Utama (Primary Activities)
  • Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima,menyimpan, dan mengembangkan input-input ke produk. Termasuk di dalamnyapenanganan materi baku, gudang dan kontrol persediaan.
b) Operations (operasi), segala kegiatan yang dibutuhkan untuk mengkonversi input-input yang disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya permesinan, pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan.
  • Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan materi baku, dan pemrosesan pesanan.
  • Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-aktivitas yang diselesaikan untuk menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan sanggup membeli produk dan mensugesti mereka untuk melakukannya. Untuk secara dampak dan imbastif memasarkan danmenjual produk, perusahaan mengembangkan iklan-iklan dan kampanye professional, menentukan jaringan distribusi yang tepat, dan memilih, mengembangkan, dan mendukung tenaga penjualan mereka.
  • Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara evaluasi produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian
a)      Aktivitas Pendukung (Support Activities)
·    Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk membeli input-input yang dibutuhkan untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian mencakup item-item yang tiruananya dikonsumsi selama proses manufaktur produk.
·       Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang dipakai perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan teknologi sanggup dilakukan dalam majemuk bentuk, contohnya peralatan proses, desain riset, dan pengembangan dasar, dan mekanisme pemmemberikanan servis.
·      Human resources management (manajemen sumber daya manusia), aktivitas-aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan pemmemberikanan kompensasi kepada tiruana personel.
·        Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration (administrasi umum), infrastruktur perusahaan mencakup aktivitas-aktivitas menyerupai general management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan korelasi pemerintah, yang dibutuhkan untuk mendukung kerja seluruh rantai evaluasi melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan dampak dan imbastif dan konsisten mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi sumber daya dan  kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti.
                                                          
b.      Analisis Fungsional
Pendekatan fungsional ialah pendekatan yang sangat sederhana dan paling pertama kali dikenal dibanding pendekatan lainnya. Menurut pendekatan ini, profil perusahaan (kekuatan dan kelemahan) perusahaan sanggup dilihat pada aneka macam fungsi bisnis yang ada menyerupai fungsi pemasaran, produksi/operasi, keuangan, sumber daya manusia, riset/pengembangan, sistem isu dan budaya perusahaan. Dengan memperhatikan fungsi fungsi tersebut dibuatlah daftar variabel-variabel yang terdapat pada masing-masing fungsi yang merupakan variabel kunci bagi keunggulan fungsi tersebut dan juga keunggulan perusahaan  secara keseluruhan nantinya.
Pada prakteknya, analsis internal dengan pendekatan fungsional ini didapati penekanan-penekanan analisis pada variabel-variabel dan fungsi bisnis tertentu. Hal ini tidak sanggup dislahkan alasannya pada setiap jenis bisnis dan kondisi dibutuhkan Key Success Factor yang berbeda-beda. Beberapa hal yang membuat analsis menjadi tidak seimbang tersebut ialah :
  • Jenis bisnis/industri.
  • Segmentasi pasar dan pasar sasaran.
  •  Tahap daur kehdupan produk dan industri.
  • Posisi perusahaan di pasar 
 


Advertisement

Iklan Sidebar