1. DEFINITION
Konsep inti dari Supply Chain Management yaitu bahwa tiruana produk yang mencapai pengguna simpulan merepresentasikan perjuangan kumulatif dari beberapa organisasi. Organisasi- organisasi tersebut secara keseluruhan disebut sebagai supply chain. Berikut ini yaitu definisi- definisi Supply Chain Management (SCM) dari banyak sekali sumber:
2. TERMINOLOGIES
istilah-istilah yang harus kita kenal ketika membahas mengenai SCM, antara lain:
(i) Logistics Management / Manajemen Logistik
Logistik yaitu cuilan dari rantai pemasok yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol arus hulu hilir yang efisien dan dampak dan imbastif serta penyimpanan produk, jasa dan isu terkait di antara titik asal dan titik konsumsi demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
(ii) Supply Management / Manajemen Pasokan
Manajemen pasokan berserius pada identifikasi, perolehan, akses, pemosisian, administrasi materi baku serta kesangat menguasaian berafiliasi yang lain yang memerlukan atau berpotensi untuk membutuhkan dalam peraihan netral dan rasional strategis.
(iii) Value Chain
Menurut Porter (1985), konsep value chain dibangun sebagai alat untuk analisis kompetitif dan strategi. Value chain terdiri dari kegiatan utama (logisitik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta layanan) dan kegiatan pendukung (infrastruktur, administrasi sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pembelian/perolehan) yang bekerja sama untuk memmemberikankan evaluasi kepada pelanggan dan menghasilkan laba bagi organisasi.
(iv) Distribution Channel / Saluran Distribusi
Saluran distribusi mendukung arus barang dan jasa dari produsen ke pengguna simpulan atau konsumen.
Konsep inti dari Supply Chain Management yaitu bahwa tiruana produk yang mencapai pengguna simpulan merepresentasikan perjuangan kumulatif dari beberapa organisasi. Organisasi- organisasi tersebut secara keseluruhan disebut sebagai supply chain. Berikut ini yaitu definisi- definisi Supply Chain Management (SCM) dari banyak sekali sumber:
- (Menurut Heizer dan Render, Supply Chain Management sanggup didefinisikan sebagai administrasi kegiatan yang mengadakan barang dan jasa, mengubah mereka menjadi barang menengah dan produk akhir, kemudian menyampaikannya kepada pelanggan.
- Council of Supply Chain Management Professionals (2010)- Pertukaran materi dan isu dalam proses logistik, dari perolehan materi baku hingga mengantarkan produk jadi pada pengguna akhir. Semua vendor, penyedia jasa serta pelanggan yaitu link dalam rantai pasokan.
- Christopher Martin L. (1992) - Jaringan organisasi yang terlibat, melalui relasi hulu dan hilir, dalam proses yang berbeda dan kegiatan yang menghasilkan evaluasi dalam bentuk produk dan layanan yang dimemberikankan kepada konsumen akhir.
- Coyle, Langley, Novak dan Gibson - Serangkaian perusahaan terintegrasi yang harus mengembangkan isu dan koordinasi terlaksanakan fisik untuk memastikan kelancaran, arus terpadu barang, jasa, informasi, dan uang tunai seiring proses berlangsung.
- vendor transportasi;
- transfer uang dalam bentuk kredit dan tunai
- pemasok (iv) distributor
- hutang piutang
- pergudangan dan persediaan
- pemenuhan permintaan
- berbagi pelanggan, prakiraan, dan isu produksi. Objektifnya yaitu untuk membangun rantai pemasok yang serius pada mepaling baguskan evaluasi pada konsumen akhir.
2. TERMINOLOGIES
istilah-istilah yang harus kita kenal ketika membahas mengenai SCM, antara lain:
(i) Logistics Management / Manajemen Logistik
Logistik yaitu cuilan dari rantai pemasok yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol arus hulu hilir yang efisien dan dampak dan imbastif serta penyimpanan produk, jasa dan isu terkait di antara titik asal dan titik konsumsi demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
(ii) Supply Management / Manajemen Pasokan
Manajemen pasokan berserius pada identifikasi, perolehan, akses, pemosisian, administrasi materi baku serta kesangat menguasaian berafiliasi yang lain yang memerlukan atau berpotensi untuk membutuhkan dalam peraihan netral dan rasional strategis.
(iii) Value Chain
Menurut Porter (1985), konsep value chain dibangun sebagai alat untuk analisis kompetitif dan strategi. Value chain terdiri dari kegiatan utama (logisitik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta layanan) dan kegiatan pendukung (infrastruktur, administrasi sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pembelian/perolehan) yang bekerja sama untuk memmemberikankan evaluasi kepada pelanggan dan menghasilkan laba bagi organisasi.
(iv) Distribution Channel / Saluran Distribusi
Saluran distribusi mendukung arus barang dan jasa dari produsen ke pengguna simpulan atau konsumen.
3. Structural Improvement Supply Chain Management
Terdapat banyak metrik dalam rantai pasokan yang bisa dipakai untuk mengmemperbaiki kinerja dalam suatu perusahaan dan untuk kawan rantai pasokannya. Pada cuilan ini akan menjelaskan empat teknik yang ditujukan pada cara-cara untuk membangun dan mengmemperbaiki kinerja rantai pasokan yaitu sebagai memberikankut.
1) Mengmemperbaiki Risiko Bencana dalam Rantai Pasokan.
Bencana-bala yang menggangu rantai pasokan sanggup mempunyai banyak bentuk, termasuk angin topan, kebakaran, gempa bumi maupun terorisme. Oleh sebab itu, perusahaan sering kali memakai banyak pemasok untuk kompenen-kompenen pentingnya guna mengurangi risiko total gangguan pasokan.
Dalam hal tersebut kita sanggup memakai pohon keputusan untuk membantu manager operasi menciptakan keputusan penting sehubungan dengan jumlah pemasok. Kita akan memakai notasi memberikankut untuk siklus pasokan:
S= probabilitas dari “peristiwa luar biasa” yang hanya akan menggangu tiruana pemasok secara serempak.
U= probabilitas dari “peristiwa luar biasa” yang hanya akan menggangu satu pemasok.
L= kerugian keuangan yang terjadi dalam siklus pemasok kalau tiruana pemasok terganggu.
C= biaya marginal dari mengelola pemasok.
Semua pemasok akan terganggu secara serempak apabila terjadi insiden luar biasa atau tidak terjadi insiden luar biasa, tetapi terjadi insiden unik pada tiruana pemasok. Dengan perkiraan probabilitas dari insiden tersebut saling tidak terikat, probabilitas dari tiruana n pemasok yang terganggu secara serempak sama dengan:
|
2) Mengelola Efek Cambuk.
Efek cambuk sanggup terjadi knorma dan sopan santun pemesanan menurun serta knorma dan sopan santun pemesanan meningkat. Tabel 12.1 mengidentifikasi beberapa penyebab utama dan cara untuk memperbaiki dampak dan imbas cambuk.
Efek Cambuk
PENYEBAB | CARA UNTUK MEMPERBAIKI |
Kesalahan peramalan ajakan (akumulasi ketidakpastian pada rantai pasokan) | Berbagi isu ajakan di seluruh rantai pasokan. |
Pengelompokkan pesanan (besar, pesanan yang jarang ada akan membawa pemasok untuk memesan jumlah pesanan yang bahkan ludang kecepeh besar) | Koordinasi saluran: Menentukan ukuran lot seperti rantai pasokan yang sepenuhnya yaitu satu perusahaan. |
Fluktuasi harga (membeli ajakan di muka sehingga sanggup mengambil keputusan dari harga yang rendah, potongan harga, atau penjualan) | Stabilitas harga (setiap hari harga rendah). |
Pertaruhan kekurangan persediaan (penimbunan pasokan sebab takut mengalami kekurangan persediaan) | Mengalokasikan pesanan menurut pada ajakan di masa lalu. |
Ukuran dari Efek Cambuk
Cara memperringan dan sepele untuk menganalisis besarnya dampak dan imbas cambuk pada setiap relasi pada rantai pasokan untuk menghitung ukuran cambuk.
|
Permintaan varian ada knorma dan sopan santun ukuran cambuk ludang kecepeh besar dari1. Ini berarti ukuran pemesanan perusahaan berfluktuasi ludang kecepeh dari ukuran ajakan masuk. Jika ukurannya sama dengan 1, tidak ada penguatan. Nilai ukuran yang kurang dari 1 akan berarti skenario pengurangan ketika pesanan naik ke atas rantai pasokan ke arah pemasok.
Advertisement