Teori Permintaan (Demand):
Dalam ilmu ekonomi, istilah undangan membuktikan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu.
Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari undangan individual. Oleh alasannya yaitu itu, semoga sanggup memahami undangan pasar tersebut terludang kecepeh berlalu dan silam harus memahami sifat dari undangan individual. (Arsyad, 2008).
Pada tingkat individual, undangan ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1. Nilai dari cara mendapat dan memakai barang dan jasa.
2. Kemampuan untuk mendapat barang dan jasa.
Kedua faktor tersebut merupakan prasyarat bagi undangan dampak dan imbastif individual.
Suatu hasrat saja tanpa didukung daya beli (purchasing power) hanyalah impian dan bukan permintaan. (Arsyad, 2008).
Skedul undangan (demand schedule) yaitu sebuah tabel yang menunjukkan korelasi antara harga barang dengan kuantitas yang diminta. (Mankiw, 2002
Kurva undangan menunjukkan bagaimana perubahan kuantitas barang yang diminta knorma dan tabiat harganya berubah. Karena harga yang ludang kecepeh rendah meningkatkan kuantitas yang diminta, maka kurva undangan mempunyai kemiringan negatif. (Mankiw, 2002).
Kurva undangan sanggup diartikan sebagai memberikankut: sebuah grafik yang memuat korelasi antara harga sebuah barang dengan kuantitas yang diminta. (Mankiw, 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi undangan yaitu sebagai memberikankut:
1. Harga Barang Tersebut.
Harga suatu barang mempengaruhi jumlah barang yang diminta (dibeli). Hubungan antara harga dan undangan barang itu yaitu berbanding terbalik. Semakin murah harga maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak.
2. Harga Barang Substitusi.
Barang substitusi yaitu barang lain atau pengganti yang jenis atau tujuannya yaitu sama. Makara apabila terjadi kenaikan harga barang substitusi maka menimbulkan kenaikan pada undangan atas barang itu.
3. Pendapatan
Bila pendapatan seseorang meningkat, berarti orang itu mempunyai kemampuan yang ludang kecepeh besar untuk membeli barang, yang balasannya menimbulkan undangan akan barang menjadi meningkat.
4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang.
Bila tiruana masyarakat beropini bahwa di masa yang akan tiba akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang, maka undangan akan barang tersebut akan semakin meningkat.
5. Jumlah konsumen.
Apabila jumlah konsumen atau pembeli betanbah, maka semakin banyak undangan akan barang tersebut.
6. Selera (trend).
Bila suatu barang menjadi mode atau ekspresi dominan di kalangnan masyarakat, maka undangan atas barang tersebut meningkat dengan pesat. (Samuelson, 2003)
Teori Penawaran (Supply):
Hukum penawaran berasumsi bahwa dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas barang yang ditawarkan akan meningkat knorma dan tabiat harga barang tersebut terus meningkat. (Mankow, 2002).
Hubungan antara harga produk dengan kuantitas yang ditawarkan sanggup dilihat dalam skedul penawaran (supply schedule). (Mankiw, 2002)
Kurva penawaran menunjukkan perubahankuantitas barang yang
ditawarkan knorma dan tabiat harganya berubah. Karena harga yang ludang kecepeh tinggi menaikan kuantitas yang ditawarkan, maka kurva penawaran mempunyai kemiringan ke atas atau positif. (Mankiw, 2002).
Kurva Penawaran yaitu kurva yang menggambarkan korelasi atara harga barang dengan kuantitas yang ditawarkan. (Mankiw, 2002).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya adalah:
1. Harga barang tersebut.
Hubungan antara harga dan penawaran barang itu yaitu berbanding lurus.
Semakin murah harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit dan semakin mahal harga, maka jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
2. Harga barang lain.
Semakin mahal harga barang substitusi maka semakin sedikit penawaran barang itu.
3. Harga faktor-faktor produksi.
Bila harga faktor-faktor produksi semakin meningkat maka akan menimbulkan biaya produksi menjadi mahal. Bila biaya produksi semakin mahal, maka produsen menjadi berkurang kemampuannya untuk berproduksi.
4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang.
Bila ada pendapat bahwa di masa yang akan tiba akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang maka penawaran akan barang tersebut akan semakin menurun.
5. Jumlah produsen.
Apabila jumlah produsen bertambah maka semakin banyak penawaran.
6. Teknologi.
Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, berarti biaya untuk memproduksi menjadi ludang kecepeh rendah, dengan demikian jumlah barang yang sanggup diproduksi menjadi ludang kecepeh banyak. (Samuelson, 2003).
Download Gratis Slide PPSnya
Dalam ilmu ekonomi, istilah undangan membuktikan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu.
Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari undangan individual. Oleh alasannya yaitu itu, semoga sanggup memahami undangan pasar tersebut terludang kecepeh berlalu dan silam harus memahami sifat dari undangan individual. (Arsyad, 2008).
Pada tingkat individual, undangan ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1. Nilai dari cara mendapat dan memakai barang dan jasa.
2. Kemampuan untuk mendapat barang dan jasa.
Kedua faktor tersebut merupakan prasyarat bagi undangan dampak dan imbastif individual.
Suatu hasrat saja tanpa didukung daya beli (purchasing power) hanyalah impian dan bukan permintaan. (Arsyad, 2008).
Skedul undangan (demand schedule) yaitu sebuah tabel yang menunjukkan korelasi antara harga barang dengan kuantitas yang diminta. (Mankiw, 2002
Kurva undangan menunjukkan bagaimana perubahan kuantitas barang yang diminta knorma dan tabiat harganya berubah. Karena harga yang ludang kecepeh rendah meningkatkan kuantitas yang diminta, maka kurva undangan mempunyai kemiringan negatif. (Mankiw, 2002).
Kurva undangan sanggup diartikan sebagai memberikankut: sebuah grafik yang memuat korelasi antara harga sebuah barang dengan kuantitas yang diminta. (Mankiw, 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi undangan yaitu sebagai memberikankut:
1. Harga Barang Tersebut.
Harga suatu barang mempengaruhi jumlah barang yang diminta (dibeli). Hubungan antara harga dan undangan barang itu yaitu berbanding terbalik. Semakin murah harga maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak.
2. Harga Barang Substitusi.
Barang substitusi yaitu barang lain atau pengganti yang jenis atau tujuannya yaitu sama. Makara apabila terjadi kenaikan harga barang substitusi maka menimbulkan kenaikan pada undangan atas barang itu.
3. Pendapatan
Bila pendapatan seseorang meningkat, berarti orang itu mempunyai kemampuan yang ludang kecepeh besar untuk membeli barang, yang balasannya menimbulkan undangan akan barang menjadi meningkat.
4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang.
Bila tiruana masyarakat beropini bahwa di masa yang akan tiba akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang, maka undangan akan barang tersebut akan semakin meningkat.
5. Jumlah konsumen.
Apabila jumlah konsumen atau pembeli betanbah, maka semakin banyak undangan akan barang tersebut.
6. Selera (trend).
Bila suatu barang menjadi mode atau ekspresi dominan di kalangnan masyarakat, maka undangan atas barang tersebut meningkat dengan pesat. (Samuelson, 2003)
Teori Penawaran (Supply):
Hukum penawaran berasumsi bahwa dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas barang yang ditawarkan akan meningkat knorma dan tabiat harga barang tersebut terus meningkat. (Mankow, 2002).
Hubungan antara harga produk dengan kuantitas yang ditawarkan sanggup dilihat dalam skedul penawaran (supply schedule). (Mankiw, 2002)
Kurva penawaran menunjukkan perubahankuantitas barang yang
ditawarkan knorma dan tabiat harganya berubah. Karena harga yang ludang kecepeh tinggi menaikan kuantitas yang ditawarkan, maka kurva penawaran mempunyai kemiringan ke atas atau positif. (Mankiw, 2002).
Kurva Penawaran yaitu kurva yang menggambarkan korelasi atara harga barang dengan kuantitas yang ditawarkan. (Mankiw, 2002).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya adalah:
1. Harga barang tersebut.
Hubungan antara harga dan penawaran barang itu yaitu berbanding lurus.
Semakin murah harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit dan semakin mahal harga, maka jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
2. Harga barang lain.
Semakin mahal harga barang substitusi maka semakin sedikit penawaran barang itu.
3. Harga faktor-faktor produksi.
Bila harga faktor-faktor produksi semakin meningkat maka akan menimbulkan biaya produksi menjadi mahal. Bila biaya produksi semakin mahal, maka produsen menjadi berkurang kemampuannya untuk berproduksi.
4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang.
Bila ada pendapat bahwa di masa yang akan tiba akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang maka penawaran akan barang tersebut akan semakin menurun.
5. Jumlah produsen.
Apabila jumlah produsen bertambah maka semakin banyak penawaran.
6. Teknologi.
Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, berarti biaya untuk memproduksi menjadi ludang kecepeh rendah, dengan demikian jumlah barang yang sanggup diproduksi menjadi ludang kecepeh banyak. (Samuelson, 2003).
Download Gratis Slide PPSnya
Advertisement