Definisi Etos Kerja
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laris bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan memilih cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja ludang kecepeh maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah harapan yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan menghilangkan waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya memberikanstirahat
6. Bekerja yakni sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melakukan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : perjuangan mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang perihal bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
Menurut Gregory (2003) sejarah pertanda negara yang remaja ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi intinya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat berpengaruh untuk berhasil. Maka tidak sanggup diabaikan etos kerja merupakan bab yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan dikenal dan banyak dipakai telah pertanda bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu beresiko keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang bersahabat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang mempunyai internal being yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being tetapkan respon, atau reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja tetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kudang kecepeasaan seseorang, motivasi atau tujuan etika seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos yakni aspek evaluatif sebagai sikap fundamental terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang fundamental terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laris bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi evaluasi budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari penilaian budaya, yang mana dari evaluasi budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja sanggup diartikan sebagai konsep perihal kerja atau pedoman kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui sikap kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja yakni totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memmemberikankan pengertian dan klarifikasi ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga contoh hubungan antara insan dengan dirinya dan antara insan dengan makhluk lainnya sanggup terjalin dengan baik. Etos kerja bekerjasama dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan biar ludang kecepeh baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan dampak dan imbastivitas bekerja.
c. Tanggung tpendapat, yaitu memmemberikankan perkiraan bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu memberi manfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri biar pekerjaan yang dilakukan tidak memperringan dan sepele patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat aktivis tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan memilih cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja ludang kecepeh maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah harapan yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan menghilangkan waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya memberikanstirahat
6. Bekerja yakni sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melakukan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : perjuangan mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang perihal bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
Advertisement