'/> Efektifitas Kerja : Definisi, Faktor Yang Menghipnotis Dan Alat Ukur Efektifitas Kerja

Info Populer 2022

Efektifitas Kerja : Definisi, Faktor Yang Menghipnotis Dan Alat Ukur Efektifitas Kerja

Efektifitas Kerja : Definisi, Faktor Yang Menghipnotis Dan Alat Ukur Efektifitas Kerja
Efektifitas Kerja : Definisi, Faktor Yang Menghipnotis Dan Alat Ukur Efektifitas Kerja
Pengertian Efektifitas Kerja :
Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu akibattivitas dan kerja. Menurut Richard M. Steers (1980 : 1), akibattivitas yang berasal dari kata akibattif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan akibattif kalau suatu pekerjaan sanggup menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan akibattif kalau suatu pekerjaan sanggup diselesaikan sempurna pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Efektivitas berdasarkan Bedjo Siswanto (1990:62) berarti menjalankan pekerjaan yang benar.
Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh insan sanggup mencapai hasil akhir sesuai yang dikehendaki
Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran perihal pencapaian suatu kiprah atau tujuan (Schermerhorn, 1998:5)
Menurut Handoko (1997:7), Efektivitas merupakan kemampuan untuk menentukan tujuan yang sempurna atau peralatan yang sempurna untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Menurut Siagian (1986:152) akibattivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan sempurna pada waktunya ibarat yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Devung akibattivitas adalah tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan dengan sempurna dan baik (Devung, 1988:25).
Menurut kamus Administrasi perkantoran akibattivitas berasal dari kata akibattif yang berarti terjadinya suatu akhir yang dikehendaki dalam suatu perbuatan (1981:24).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Ada empat faktor yang menghipnotis akibattivitas kerja, ibarat yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu:
1. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang sanggup menghipnotis segi-segi tertentu dari akibattivitas dengan aneka macam cara. Yang dimaksud struktur yaitu kekerabatan yang relatif sempurna sifatnya, ibarat dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya insan struktur mencakup bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam menuntaskan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi yaitu prosedur suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.
2. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan kuat atas akibattivitas, keberhasilan kekerabatan organisasi lingkungan sepertinya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini menghipnotis ketepatan tasumsi organisasi terhadap perubahan lingkungan.
3. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor efek yang paling penting lantaran sikap merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang eksklusif berafiliasi dengan pengelolaan tiruana sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh alasannya yaitu itu sikap pekerja sangat kuat terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan kuat besar terhadap akibattivitas, lantaran walaupun tehnologi yang dipakai merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka tiruana itu tidak ada gunanya.
4. Karakteristik Kudang keringjaksanaan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan administrasi dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin susah.

Alat Ukur Efektivitas Kerja :
Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) mencakup unsur kemampuan beradaptasi / prestasi kerja dan kepuasan kerja :

1) Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan insan terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menjadikan insan tidak sanggup mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi yaitu kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk sanggup beradaptasi dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan beradaptasi tersebut sanggup berjalan maka tujuan organisasi sanggup tercapai.
2) Prestasi kerja
Prestasi kerja yaitu suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat tersebut sanggup disimpulkan
bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka kiprah yang didiberikan sanggup dilaksanakan sesuai dengan tanggung balasan yang dibebankan kepadanya.
3. Kepuasan kerja.
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka menerima imbalan yang setimpal, dari majemuk aspek situasi pekerjaan dan organisasi kawasan mereka berada.
Advertisement

Iklan Sidebar