Dwi Retnaningtyas. 2005. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Di Bagian Linting Rokok PT Gentong Gotri Semarang
Stres kerja sanggup menimpa tiruana tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Penyebab terjadinya putus asa kerja yaitu faktor- faktor intrinsik pekerjaan, tugas individu dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan dalam organisasi, struktur organisasi, hubungan di luar organisasi atau pekerjaan, ciri individu. Stres yang dialami oleh tenaga kerja sanggup berkembang kearah positif
yaitu putus asa sanggup menjadi kekuatan konkret bagi tenaga kerja. Adanya dorongan yang tinggi untuk berprestasi menciptakan makin tinggi tingkat frustasinya dan makin tinggi juga produktivitas dan efisiensinya. Tetapi putus asa juga sanggup berkembang kearah negatif yaitu penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakmunculan kerja dan kecenderungan mengalami kecelakaan. Demikian pula kalau banyak diantara tenaga kerja di dalam organisasi atau perusahaan mengalami putus asa kerja, maka
produktivitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara putus asa kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita. Penelitian dilakukan pada tenaga kerja perempuan cuilan linting PT Gentong Gotri Semarang. Populasi penelitian
berjumlah 100 orang dengan sampel sebanyak 25 orang. Sampel diambil dengan memakai teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertidak seimbangan tertentu. Adapun pertidak seimbangan tersebut yaitu tenaga kerja wanita, berkeluarga, umur 20-35 tahun, masa kerja 1-5 tahun, pendidikan terakhir SMP, Kesehatan fisik baik (tidak sedang sakit).
Setelah penentuan sampel maka dilakukan pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memakai skala putus asa kerja dan lembar pencatatan produktivitas tenaga kerja. Sebelum skala putus asa kerja disebarkan, diadakan uji coba skala putus asa kerja. Kemudian kesudahannya dianalisis yang terdiri dari validitas dan reliabilitas untuk mendapat skala putus asa kerja yang absah. Teknik yang dipakai dalam analisis data ialah hubungan Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan besarnya probabilitas yaitu 0,005. Karena probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara putus asa kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita. Didapatkan r hitung sebesar -0,549 yang artinya ada hubungan yang cukup besar lengan berkuasa antara dua variabel. Koefisien hubungan memiliki tanda negatif yang berarti semakin tinggi putus asa kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah. Demikian sebaliknya makin rendahfrustasi kerja, maka produktivitas tenaga kerja semakin tinggi.
Kata kunci: Stres kerja, produktivitas kerja .
Stres kerja sanggup menimpa tiruana tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Penyebab terjadinya putus asa kerja yaitu faktor- faktor intrinsik pekerjaan, tugas individu dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan dalam organisasi, struktur organisasi, hubungan di luar organisasi atau pekerjaan, ciri individu. Stres yang dialami oleh tenaga kerja sanggup berkembang kearah positif
yaitu putus asa sanggup menjadi kekuatan konkret bagi tenaga kerja. Adanya dorongan yang tinggi untuk berprestasi menciptakan makin tinggi tingkat frustasinya dan makin tinggi juga produktivitas dan efisiensinya. Tetapi putus asa juga sanggup berkembang kearah negatif yaitu penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakmunculan kerja dan kecenderungan mengalami kecelakaan. Demikian pula kalau banyak diantara tenaga kerja di dalam organisasi atau perusahaan mengalami putus asa kerja, maka
produktivitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara putus asa kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita. Penelitian dilakukan pada tenaga kerja perempuan cuilan linting PT Gentong Gotri Semarang. Populasi penelitian
berjumlah 100 orang dengan sampel sebanyak 25 orang. Sampel diambil dengan memakai teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertidak seimbangan tertentu. Adapun pertidak seimbangan tersebut yaitu tenaga kerja wanita, berkeluarga, umur 20-35 tahun, masa kerja 1-5 tahun, pendidikan terakhir SMP, Kesehatan fisik baik (tidak sedang sakit).
Setelah penentuan sampel maka dilakukan pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memakai skala putus asa kerja dan lembar pencatatan produktivitas tenaga kerja. Sebelum skala putus asa kerja disebarkan, diadakan uji coba skala putus asa kerja. Kemudian kesudahannya dianalisis yang terdiri dari validitas dan reliabilitas untuk mendapat skala putus asa kerja yang absah. Teknik yang dipakai dalam analisis data ialah hubungan Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan besarnya probabilitas yaitu 0,005. Karena probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara putus asa kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita. Didapatkan r hitung sebesar -0,549 yang artinya ada hubungan yang cukup besar lengan berkuasa antara dua variabel. Koefisien hubungan memiliki tanda negatif yang berarti semakin tinggi putus asa kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah. Demikian sebaliknya makin rendahfrustasi kerja, maka produktivitas tenaga kerja semakin tinggi.
Kata kunci: Stres kerja, produktivitas kerja .
Advertisement